Pengalaman ini pernah aku alami dan menjadi cerita dalam seumur hidupku yang membuatku merasakan sesuatu yang baru dari kenikmatan birahi. Kenikmatan birahi ini pertama aku rasakan ketika aku dan teman perempuanku yang sama-sama masih menjalani kuliah di semester 4 di salah satu universitas swasta di “xxxxxxx” dipertemukan untuk berbincang- bincang.
Sebut saja Utari { nama samaran }, dia adalah teman sekelasku. Dia wanita yang cantik, berkulit putih, tinggi, tubuh seksi terlihat jelas dibalik pakaian anggun yg dikenakannya, sedikit ketat mengukuti lengkungan buah dada yang terlihat menonjol dan mebuat dadaku deg-deg-an ketika kerap aku memperhatikannya dari kejauhan. Dengan rok panjang juga menghiasi lunggak lenggok pantatnya yg aduhai sexy-nya ketika tak sengaja aku melihat saat berjalan di belakangnya.
Jelas ini membuatku sedikit horny, dan anu-ku menjadi berontak dalam slempak. Pemandangan yang menggairahkan hasrat ini sering aku alami sejak semester pertama aku berkenalan dengan Utari. Aku sadar Hasrat ini hanya angan-angan semata walaupun terkadang aku sering berfantasi membayangkan bisa menyentuh dada- nya yang sexy dan membelai pantatnya yang berisi. Di semester 4 itu aku dan Utari mulai dekat dan semakin akrab, dikarenakan kita sering berjumpa di kelas yang sama dan kebetulan sering menjadi satu kelompok jika ada tugas dari Perkuliahan.
Kedekatanku dengan Utari sangat menguntungkan-ku. Aku bisa memandangi keindahan dan kesexian diri-nya sesuka ku karena begitu dekat posisiku dengan dia baik saat berbincang-bincang ataupun saat kita diskusi. ketika itu ada sesuatu yang masih membuatku penasaran dari teman perempuanku ini. Hasrat-ku semakin menggebu-gebu ketika kupandangi kerudungnya yang selalu kerap dia kenakan. Rasa penasaranku bertambah ingin tahu seperti apa panjang rambutnya karena belum pernah aku melihat Utari tak pakai kerudung.
Seperti biasa di ruangan kelas sembunyi-sembunyi aku memandanginya tanpa sepengetahuan Utari ataupun tema-teman lainnya. Ku pandangi kerudungnya yang berwarna ungu, mungkin itu adalah warna kesukaannya karena setiap aku perhatikan kerudung-kerudung-nya selalu bercorak ungu, terlihat sesuatu yang menonjol dari balik kerudungnya bagian belakang, pikirku itu mungkin rambutnya yang diikat sehingga saat ditutupi kerudung maka terlihat menonjol. Saat ku pandangi itu, hasrat birahi-ku entah kenapa semakin memanas.
Terbayangkan dalam otak mesum-ku Utari memiliki rambut panjang lurus, lebat dan menggairahkan, berfantasi aku bisa membelai rambtnya itu. Saat itu fantasi ku tentang Utari terbuyarkan karena suara bel berbunyi tanda jam kuliah sudah habis. Saat ku membereskan buku tiba-tiba ada yang mendekatiku dan menyapaku,
” Hai Dede? “. saat aku melihatnya tak ku sangka ternyata Utari. Ini membuatku kaget dan sedikit gugup,
” Hai juga “. aku membalas sapa-nya.
“Ada apa Utari ko km belum pulang ?” tanya-ku kepadanya.
” De, kebetulan tugas-ku belum selesai, aku bingung nih gak bisa beresin tugasnya kalau sendiri, kira-kira Dede bisa bantu gak? kalau Dede gak keberatan, sekarang Dede ke kosn Utari ya”, Pinta Utari ke Aku.
Saat kudu dengar permintaannya untuk aku bisa datang ke kosn-nya membuatku tak percaya dan dadaku semakin deg-deg- an, tanpa pikir panjang lagi aku langsung menyanggupinya.
“Ok Utari, dengan senang hati, kebetulan aku g ada kegiatan apa-apa lagi”. Aku dan Utari langsung berangkat bareng ke kost-nya.
Setibanya di sana kostan yang berukuran tidak begitu besar hanya berukuran 3 x 4 m dihiasi pernah pernik khas kamar perempuan dengan aroma parpum yang membuatku semakin deg-deg-an lagi, kebetulan Ibu kost lagi ke luar kota dan di kostan hanya Utari saja sendiri. Keadaan ini membuat hatiku bahagia sekali karena bisa lama-lama dengan Utari di kamar kostan-nya tanpa takut dimarahi ibu kost. Hasratku mulai memanas saat aku duduk untuk pertama kali-nya di kosn Utari.
Kami tidak langsung mengerjakan tugas tetapi berbincang -bincang terlebih dahulu sambil istirahat sejenak karena perjalanan yang cukup melelahkan dari kampus ke kosn yang lumayan jauh.
” De, silahkan diminum dulu air nya, kamu pasti lelah kan?”,Utari menyodori aku air minum.
” Makasih Utari” ucapku.
” wah enak juga ya kosn perempuan, bersih sama rapih beda sama kosn cwo yang sering berantakan ?”, basa-basi-ku ke Utari.
” Ah biasa ajah De, cuman aku sering rapiin dulu kmr ku ini sebelum berangkat ke kampus”. ujar Utari ke aku sambil tersenyum manis “.
Teringat bayangku dikelas tentang rambut di balik kerudung Utari dan saat di kosn-nya penasaranku semakin menjadi-jadi. Aku-pun memberanikan diri untuk basa-basi bertanya ke Utari dengan harapan Utari segera membuka kerudungnya supaya aku bisa menikmati keindahan rambutnya.
” Utari sebenernya itu apa sih di balik kerudung kamu, aku liat ada yang monjol di bagian belakang kerudungnya”, ucap ku ke Utari dengan sedikit gaya polos. Utari pun langsung merespon,
” Oo ini Rambut aku yang aku iket supaya g gerah jadi memang bakal keliatan menonjol “, jawab Utari sambil memegang tonjolan rambut-nya.
Aku pun tak sabar dalam anganku pengen mencoba memegang tonjolan rambut Utari itu yang ada di balik kerudungnya seperti tonjolan anu-ku di balik celana ku yang sudah horny. Aku pun Langsung berucap
” Oo pantesan y keliatan menonjol di balik kerudungnya, Jadi pengen Nyobain pegang, Boleh g Utari “?, ucapku ke Utari dengan sedikit becanda. Utari-pun merespon,
” Ah Dede ada-ada aja, ya boleh sekalian bukain kerudung aku ya ?” sambil menghampiriku dan duduk di depan-ku sambil membelakangi-ku.
Aku Pun tak mensia-sia kan kesempatan itu yang membuat hati ku dan hasratku birahi-ku melambung tinggi. Saat aku duduk di belakang dia dengan jarak hanya beberapa cm saja aku mulai sedikit meremas-remas tonjolan rambut yang diikat di balik kerudungnya, Aku mulai mencium-cium tonjolan itu, wangi sekali kerudungnya. Utari mulai menyadari kalau aku … sedang horny dan dia membiarkan aksiku itu. Akal sehat ku sudah total menghilang dari otak-ku dan semuanya dipenuhi nafsu birahi yang memanas.
Aku mulai membuka kerudunganya perlahan-lahan dan kulihat rambut panjangnya mulai tergerai dengan masih diikat seperti ekor kuda, tercium wangi rambutnya dan mendorongku mencium rambtunya dan menghirup wanginya, terlihat pundak yang putih dihiasi helaian rmbt di atasnya, aku pun langsung menciuminya sambil membelai rmbtnya yang penjang.
tangan ku tidak diam di situ saja, saat ku ciumi rambtnya , tangan ku Mulai memeluk dia dari belakang, kedua tangan ku masuh ke bawah kedua lengah Utari dan Aku mulai menjelajah Tonjolan Buah dada- nya kemudian meremas-remasnya, terasa empuk, kenyal dan aksi-ku membuat Utari mendesah dan merangsang dahsyat. Di sela-sela suara desahan Utari, dia bilang
” de kamu ternyata nakal juga tapi enak juga nich, jangan bilang-bilang ya”.. ah.. ah ah..”. Aku pun langsung meyakininya
” Tenang aja Utari, ini rahasia kita berdua, maafin aku ya, soalnya aku g tahan dengan kesexian mu “. ucapku ke Utari”. Utari pun pasrah dengan merespon” Iya Sayang”.
Dengan kepasrahan Utari atas aksi Hot ku membuatku merasa semakin bergairah untuk menikmati setiap kenikmatan yang kurasakan dari tubuhnya. Rambut Utari yang masih diikat aku coba untuk melepasnya, pemandangan yang begitu indah ketika rambutnya terurai panjang menggairahkanku, aku belai-belai dan kuciumi rambut wanginya.
Aksi ku tidak puas di situ saja, Aku mengajak Utari untuk berdiri, Dia pun menuruti kemanuanku, setelah Utari berdiri posisiku tetap di belakang Utari, Ku pandangi sejenak Pantat yang sangat berisi, Ku mulai menyentuh dan meremas-remasnya, lagi-lagi Utari mendesah,
“ah..ahhh.. hmmm.. enak sayang”. Kenikmatan itu semakin terasa tidak puas, aku pun menurunkan rock panjangnya dari pantat Utari yang aku remas-remas.
Terlihat CD Utari berwarna merah muda semakin membuatku tak sabar menerbangkan burungku untuk hinggap di sana. Aku pun segera membuka celana jeans yang ku pakai sekaligus celana dalam ku, kontol ku menegang, tegak berdiri. Utari pun penasaran dengan malu-malu mengocok kontolku. tapi itu tidak lama. langsung aku buka bajunya sekaligus BH nya. Terimakasih Anda telah membaca cerita ini.
Saya sekarang sudah lulus kuliah dan saya sudah bertaubat dgn kesalahan masa lalu termasuk yg saya ceritakan di sini. Dengan saya bertaubat akhirnya cita cita saya tercapai. Kini saya berhasil jadi pengusaha sukses. Omset jutaan rupiah per hari sudah saya dapatkan.
